Di dunia entrepreneurship, jarak antara “pengangguran” dan “pengusaha” sering kali hanya setipis detik jam berdetak. Hari ini tanpa penjualan, seorang founder bisa merasa kosong. Tapi di hari lain, dengan satu closing bernilai jutaan rupiah, statusnya langsung berubah menjadi “pengusaha.” Ironis, sekaligus nyata.
Narasi ini yang coba ditangkap Rio ketika mendirikan AdsMinutes.com, sebuah startup edutech baru yang fokus pada mentorship Google Ads.
Dari Kursus ke Mentorship: Lompatan Kecil, Dampak Nyata
Mayoritas platform pembelajaran digital berhenti di “materi.” Slide, video, kurikulum — semuanya rapi. Tapi, hasil nyatanya? Tidak selalu. Rio melihat celah itu. AdsMinutes dibangun dengan pendekatan mentorship step-by-step. Peserta tidak hanya belajar fitur Google Ads, tapi juga dibimbing hingga menghasilkan leads yang bisa dihitung, bukan sekadar dipresentasikan.
“Digital marketing itu bukan sekadar tahu menu di dashboard. Yang penting adalah bisa buktikan, campaign ini membawa hasil atau tidak,” kata Rio, Founder & CEO AdsMinutes.
Dengan pendekatan ini, AdsMinutes ingin mengisi ruang kosong: menghubungkan teori dan hasil nyata.
Waktu, Jam Tangan, dan Filosofi Detak Bisnis
Bagi Rio, bisnis tidak hanya soal modal dan strategi. Ada satu faktor tak kasat mata yang lebih menentukan: waktu.
Ia menganalogikan perjalanan AdsMinutes seperti jam tangan. Jarum detik tidak pernah berhenti, selalu bergerak pelan tapi pasti. Begitu juga bisnis: tumbuh lewat langkah-langkah kecil, konsisten, dan berirama.
“Kalau bisnis berhenti terlalu lama, itu seperti jam kehabisan baterai: tidak mati, tapi tidak bergerak. Yang membuatnya hidup kembali adalah energi baru — bisa dari semangat founder, modal segar, atau sistem yang diperbaiki,” ungkapnya.
Sebagai seorang watch-enthusiast, Rio percaya setiap komponen jam tangan mencerminkan esensi bisnis:
-
Jarum jam adalah target & milestone. Tanpa arah, kita tidak tahu sudah sejauh apa.
-
Energi (baterai/pegas) adalah motivasi dan modal. Melemah sedikit saja, semua bisa macet.
-
Roda gigi adalah sistem operasional. Jika satu komponen macet, keseluruhan berhenti.
Semua harus berjalan selaras, sama seperti startup.
AdsMinutes sebagai Skill Accelerator Hub
Lebih dari sekadar platform belajar, AdsMinutes dirancang sebagai skill accelerator hub. Tiga program utama sudah disiapkan:
-
Bootcamp Karyawan Lulusan Baru: 1–3 bulan hingga siap kerja di digital marketing.
-
Program Mahasiswa Lulusan Akhir: membangun portofolio nyata sebelum masuk dunia kerja.
-
Program Mentor & Praktisi: pembelajaran berbasis real business cases.
Rio menegaskan, AdsMinutes bukan hanya untuk “tahu” Google Ads, tapi untuk “menghasilkan.”
Detik-Detik yang Menentukan
Sejarah selalu berpihak pada mereka yang mampu menjaga konsistensi. Peter Drucker pernah bilang: “Time is the scarcest resource. Unless it is managed, nothing else can be managed.”
Rio memegang filosofi itu. Selama jarum jam AdsMinutes masih berdetak, sekecil apa pun pergerakan hari ini, ia yakin hasilnya akan muncul di menit berikutnya. Bukan instan, tapi pasti.
Karena dalam bisnis, sama seperti jam tangan: selama detak masih hidup, selalu ada waktu untuk tumbuh.
Catatan Redaksi StartupJournalist:
Artikel ini bukan sekadar kisah peluncuran sebuah startup edutech, tetapi juga refleksi tentang bagaimana waktu, detik, dan konsistensi bisa menjadi fondasi pertumbuhan bisnis di era digital. AdsMinutes hadir bukan untuk sekadar mengajar, tapi untuk membuktikan bahwa setiap menit bisa menghasilkan dampak nyata. media@startupjournalist.org