Saat kita sudah memulai bisnis, menjadi seorang founder tantangan nyata didepan kita setiap hari adalah tentang sales dan berapa uang yang dihasilkan dihari ini. Saya berasumsi yang membaca ini adalah seorang founder dan benar-benar tidak punya penghasilan lain selain dari usaha yang dia bangun saat ini.
Bayangkan, kamu terbangun dan membuka mata dipagi hari, menyemangati dirimu sendiri bahwa hari ini akan ada kabar baik, jika kamu menjual jasa, maka semoga proposal jasamu ditindak lanjuti, jika kamu menjual produk semoga ada pesanan baru diterima. Itu semua tentang “PENJUALAN”. Sedangkan kita perlu paham betul, darimana customer kita datang, lalu bagaimana jika kita tidak pernah memasarkan, mempromosikan usaha kita? darimana mereka tahu kita sedang menjual sesuatu yang alih-alih ternyata mereka butuhkan? ya, keahlian untuk menjual, sekali lagi dibutuhkan disini. Tanpa keahlian menjual, produk, jasa sebagus apapun akan tidak menghasilkan apapun.
Kita tahu setiap hari adalah peluang, tapi jika kita hanya menunggu ada seseorang dengan baik hari membeli produk – jasa kita, kita harus menunggu sampai berapa lama untuk tahu pasti? saya pikir ini tentang matematika, bagaimana orang bisa melihat apa yang kita jual dulu, itu lebih penting daripada kita percaya bahwa hari ini ada penjualan sedangkan kita tidak pernah memasarkan apapun, tidak tahu betul siapa yang sudah tahu usaha kita. Setelah orang setidaknya tahu, mereka baru bertanya tentang apa yang bisa kita lakukan, apa yang bisa kita berikan untuk membantu mereka. Ya, seperti pola bisnis pada umumnya, penjualan adalah tentang jual dan beli, pembeli membeli apa yang kita jual yang mana itu adalah kebutuhan mereka, sedangkan mereka butuh karena ingin menyelesaikan sesuatu permasalahan dalam hidup mereka. Dan kata kunci kedua adalah tentang “MASALAH”, masalah apa yang ingin kita selesaikan?
Ya, sebagai founder kita perlu tahu, masalah apa yang ingin kita selesaikan dan masalah siapa? siapa orang yang punya masalah dan dia rela untuk menukarkan uangnya demi selesainya permasalahan itu? dan itulah SALES.
Kita perlu benar-benar tahu, apa sebenarnya masalah mereka dan mereka itu siapa harus tahu, setelah kita tahu mereka siapa kita perlu melakukan analisis bahwa sebanyak apa orang-orang yang punya masalah tersebut? disitulah kita mendapatkan kata kunci ketiga yaitu sebuah “PELUANG”. Dari situlah entrepreneur dan founder lahir, mencoba sesuatu berdasarkan peluang, jika seorang founder membuat sesuatu tanpa ada peluang, tanpa ada masalah, tanpa ada customer lalu apa yang akan dihasilkan? sedangkan hukum dalam jual beli adalah ada yang butuh dan ada yang menyediakan, hukum demand & supply.
So, mengenali apa masalahnya yang ingin kita coba gali, sesuai kompetensi kita, lalu menggali lagi siapa saja yang punya masalah tersebut, lalu menggali lagi sebanyak apa masalahnya, disitulah awal mula yang setidaknya bisa dilihat peluang dan titik terangnya.